BUSERBHAYANGKARA.COM
CIREBON – Sekda Kabupaten Cirebon, Rahmat Sutrisno gagal menerima vaksin perdana, untuk kalangan birokrasi. Sekda ditengarai punya riwayat penyakit gula yang cukup lama. Alhasil, untuk kalangan Vvip, dirinya tidak menerima vaksinasi perdana yang dilakukan Pemkab Cirebon, Senin (1/2/2021).
Survivor vaksinasi Kabupaten Cirebon, dr Ahmad Fariz Malvi zamzam Zein membenarkan, kalau memang Sekda mempunyai riwayat penyakit gula, yang cukup lama. Alhasil, Rahmat belum bisa menerima vaksinasi, dan menunggu kadar gulanya kembali normal. Masalahnya, vaksinasi khusus diberikan kepada orang yang tidak punya penyakit bawaan, dan harus dalam keadaan sehat.
“Setelah di lakukan screening, pak rahmat kadar gulanya masih cukup tinggi. Mungkin nunggu sembuh dulu baru bisa vaksinasi,” kata Faris.
Sedangkan vaksin perdana untuk tingkat Kabupaten Cirebon, berlangsung lancar tanpa ada insiden apapun. Tercatat, Kapolresta Cirebon, Dan Lanal, Dandim, Ketua Dewan, dan beberapa pejabat publik yang masuk kedalam golongan VVIp, masuk dalam daftar vaksinasi. Mereka mengaku, tidak merasakan apapun saat disuntik.
“Hanya seperti gigitan semut biasa. Saya juga tidak merasakan apa apa setelah sepuluh menit selesai di vaksin,” ungkap Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, M. Luthfi.
Sementara itu, usai pelaksanaan vaksinasi, Bupati Cirebon, Imron, mengaku lega. Meskipun dirinya tidak masuk dalam daftar penerima vaksinasi, namun antusias pejabat dan Nakes yang di vaksin, membawa harapan baru. Dirinya yakin, imun tubuh kalangan pejabat dan Nakes akan terbentuk, sehingga bisa melayani masyarakat dengan tenang.
“Saya orang yang tidak di vaksin karena saya kan pernah terjangkit covid. Jadi, imun tubuh saya terbentuk. Saya harap, dengan vaksinasi ini, imun tubuh semua Nakes yang sudah disuntik akan kuat,” jelas Imron.
Menurutnya, acara seremonial vaksinasi tersebut, bertujuan supaya masyarakat tahu, vaksinasi covid tidak berbahaya, halal dan aman untuk dilakukan. Pejabat publik yang mau divaksin duluan, membuktikan bahwa memang mereka hadir untuk menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat.
“Kalau saya kan sudah kena covid. Saya hanya donor plasma darah saja. Justru dengan pertama kalinya pejabat publik di kabupaten cirebon yang menerima vaksin, membuktikan bahwa vaksin ini aman dan halal. Jadi jangan takut ya, asal badan sehat, lebih bagus di vaksin untuk membentengi tubuh dari virus corona,” jelas Imron.
Hal senada dikatakan Kadinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni. Dia mengaku, tidak merasakan gejala apapun usai menerima vaksinasi. Enny juga menjelaskan, vaksinasi untuk Kabupaten Cirebon diberikan dua kali, untuk sekitar 7 ribuan Nakes dan beberapa pejabat publik di Kabupaten Cirebon. Setelah vaksin perdana, mereka menunggu selama 14 hari, dan hari ke 15 nya, akan di vaksin ulang. Itupun, tetap di screening ulang, apakah ada penyakit lain atau tidak.
“Mudah mudahan dengan mulai berjalannya vaksinasi di Kabupaten Cirebon, akan menekan penyebaran covid. Yang terpenting, terus jalankan protokol kesehatan dimanapun kita berada,” tukasnya. (RED /Man )
Puskominfo Indonesia
Pusat Komunikasi dan Informasi